Sebuah cermin sikap yang songong dan intoleran. Dan DR Zakir Naik pun membuat statemen cerdas & elegan bagi para pembencinya, sbb:
***
Sekarang ini senjata terhebat di dunia adalah media. Melalui media, putih bisa jadi hitam atau sebaliknya. Saat ini, banyak proaganda negatif terhadap Islam di sejumlah media, baik online, televisi, koran, maupun majalah. Harus ada langkah untuk memperbaiki image yang salah tentang Islam.
Sebagaimana kita ketahui, Pemerintah India sekarang ini sangat anti terhadap Islam dan merupakan ekstrimis Hindu. Selama ini saya sudah 25 tahun berdakwah, menyampaikan kebenaran Islam di seluruh India dengan cara yang damai. Dan itu tidak masalah. Tapi, pemerintah India yang sekarang tidak senang apa yang saya lakukan. Apalagi, sudah puluhan ribu bahkan ratusan ribu orang Hindu India yang masuk Islam.
Menyebut saya radikal, ekstrimis, teroris, adalah alasan yang diada-adakan pemerintah India saja.
Memang benar, ada seorang pendeta perempuan Hindu yang memberikan sayembara berhadiah untuk bisa membunuh saya. Bagi yang bisa membunuh saya, dihargai 5 juta rupee atau senilai Rp. 1 miliar.
Cara kekerasan itu dilakukan, karena mereka tak pernah menang dalam berdebat. Mereka pasti kalah ketika berhdapan dengan dalil Al Qur’an, sehingga yang bisa mereka lakukan adalah dengan cara kekerasan.
Kalau saya dibiarkan masuk ke indonesia, ada pihak yang tidak suka, jika puluhan ribu, ratusan ribu bahkan jutaan orang akan tertarik pada Islam. Pesan damai yang saya sampaikan dihadapi dengan membangun citra negatif tentang saya.
Hingga saat ini, saya sudah memberi ceramah lebih dari 2000 kali. Saya jutsru akan menantang jika ada ceramah yang mempromosikan radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Yang selama ini terjadi adalah orang-orang yang suka memotong-motong ceramah saya, seperti halnya memotong ayat Al Quran. Sebagai contoh, jangan dirikan shalat saat mabuk. Tapi dipotong, kalimatnya menjadi jangan dirikan shalat. Belum ada dalam sejarah, propaganda negatif kepada Islam dengan menggunakan media begitu gencarnya.
Dua tahun lalu (2 Maret 2015), saya menerima penghargaan tertinggi dari Pemerintah Saudi “King Faisal Award”, semacam Nobel Prize dalam dunia Islam untuk pelayanan kepada Islam. Apakah mungkin, Kerajaan Saudi Arabia yang memiliki intelijen negara memberi penghragaan tertinggi kepada seorang teroris?
Saya juga menerima penghargaan tertinggi kedua dari Penguasa Dubai dari keluarga al Makhtoum. Apakah mungkin Penguasa Dubai yang juga memiliki intelijen negara, memberi penghargaan tertinggi kepada seorang teroris. Itu pun tidak mungkin. Itu semua itu hanya propaganda negatif saja.
Tiga tahun yang lalu, saya juga menerima penghargaan tertinggi dari Kerajaan Malaysia, apakah intelijen negara tidak tahu kalau ada seorang teroris diberi penghargaan. Itu mustahil.
Saya banyak menerima undangan dari Kepala Negara Islam di seluruh dunia, apakag mungkin mereka mau mengundang dan bertemu dengan seorang teroris?Sumber
LIKE & SHARE
0 Response to "ERNEST SONGONG. . DAN JAWABAN DR ZAKIR NAIK"
Post a Comment