๐ฎ๐ท๐ฅBukan agama Syi'ah Rafidhah pewaris sah si Yahudi Abdullah bin Saba' jika tidak membaluri agamanya dengan dusta.
Bahkan dalam keadaan kunjungan Raja Salman hafizhahullah ke Indonesia adalah dalam memenuhi undangan Presiden RI Joko Widodo, berani-beraninya para hamba Mut'ah Syiah Iran ini berteriak-teriak bahwa "Rakyat Indonesia Menolak kedatangan Raja Salman".
Gambar 1. HANTAM HOAX: Antek-antek Iran menyuarakan penolakan kedatangan Raja Saudi dengan mengatasnamakan "Rakyat Indonesia"
Sungguh ini adalah bukti kedustaan di siang bolong tanpa rasa malu sedikitpun. Bagaimana mental revolusi Khomeini telah membentuk mereka sehingga berani terang-terangan melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan muslimin yang Presidennya sebagai Kepala Negara jelas-jelas mengundang Sang Raja Saudi Arabia tetapi kemudian para budak Syiah Iran ini membual, menebar hoax bahwa rakyat Indonesia menolak kedatangan Raja Salman.
Cukuplah gambar-gambar sebagai bukti bagi orang-orang yang masih berakal sehat untuk membungkam mulut dusta kalian wahai antek-antek Iran, Syiah Rafidhah pendusta.
Betapa Bapak Presiden RI menyambut langsung kedatangan beliau, sampaipun berhujan-hujan.... Subhanallah.
๐ธ๐ธ๐ธ
Gambar 2. Indonesia menyambut gembira kedatangan Raja Salman. Walhamdulillah.
๐ฎ๐ฉ⚡(Antara Suara Sumbang Syiah Khomeiniyah &) Kesiapan TNI untuk mengamankan kedatangan Raja Salman
(Penkostrad. Selasa, 28 Februari 2017). Panglima Komando Strategis (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rahmayadi memimpin apel gelar pasukan untuk pengamanan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saudi di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (28/2).
Selain untuk persiapan kedatangan Raja Arab ke Indonesia, 1-3 Maret 2017, gelar pasukan juga untuk pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 5-7 Maret 2017.
Dalam amanatnya, Pangkostrad meminta kepada para prajurit untuk menjalankan tugas dengan baik dan benar. Jalankan tugas sesuai Undang-Undang dan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Pangkostrad berharap agar para prajurit tidak mentolerir para perusuh, yang ingin menganggu dan mempermalukan Indonesia dalam kunjungan Raja Arab serta pelaksanaan KTT IORA. Para prajurit harus tegas, tidak boleh bimbang dan ragu.
“Jangan ragu dan bimbang dalam menjalankan tugas. Kita tidak mentolerir setiap gerakan yang ingin mempermalukan dan memprovokasi,” kata Pangkostrad.
Pangkostrad menjelaskan pengerahan pasukan dalam dua bagian. Bagian pertama untuk pengamanan KTT IORA yang berjumlah 12.000 personil. Diantaranya berasal dari Kostrad (2.000 personil), Kodam Jaya (1.700), Koarmabar (800), Kopassus (700) dan Paskhas (700 personil). Bagian kedua untuk pengamanan Raja Arab Saudi berjumlah 5.384 personil.
Pangkostrad menegaskan sasaran pengamanan berupa mengatasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, unjuk rasa anarkis, kerusuhan atau pembakaran, aksi terorisme atau menyalahgunakan senjata api, bom dan bahan peledak, penyanderaan, penculikan dan tindakan kejahatan lainnya." Sumber
LIKE & SHARE
0 Response to "HANTAM HOAX!! ANTEK-ANTEK IRAN BERDUSTA ATAS NAMA RAKYAT INDONESIA"
Post a Comment